Habib'Ali mula aktif berdakwah setelah mendapat dorongan daripada habaib sepuh yang menjadi guru beliau, antaranya Habib Utsman dan Habib Ahmad bin Abdullah al-Aththas. Dalam rangka memantapkan tugas dakwahnya, Habib 'Ali telah membangunkan Masjid ar-Riyadh di Kwitang serta di samping masjid tersebut didirikannya sebuah madrasah yang
Air Pada tahun 1901 Habib Ali menjadi salah satu pendiri dari Yayasan Pendidikan Jamiat Kheir dan pada tahun 1910, Habib Ali mendirikan Masjid Djami' Ar-Riyadh Kwitang. Pada tahun 1911 Habib Ali mendirikan madrasah yang bernama Unwanul Falah. Kedua Masa Kependudukan Jepang (1942-1944), kontribusi Habib Ali adalah berdakwah dengan
HabibAli Kwitang (lahir di Jakarta, 20 April 1870 - meninggal di Jakarta, 13 Oktober 1968 pada umur 98 tahun) adalah salah seorang tokoh penyiar agama Islam tedepan di Jakarta pada abad 20. Ia juga pendiri dan pimpinan pertama pengajian Majelis Taklim Kwitang yang merupakan satu cikal-bakal organisasi-organisasi keagaaman lainnya di Jakarta .
Al Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi Kwitang beliau yang memfatwakan ketika tanggal 17 Agustus Soekarno membacakan teks proklamasi, mendeklarasi daripada kemerdekaan Indonesia, ba'da Jumat beliau fatwakan tiap tanggal 17 Agustus wajib pasang bendera Merah Putih," ujar Habib Ali Jindan.
Vay Tiền Nhanh Ggads. – Habib Ali Kwitang Al-Habsy merupakan tokoh penting dalam jejaring habaib pada akhir abad ke-19 dan paruh pertama abad ke-20. Hampir seluruh jejaring habaib di Nusantara dan Haramain terkoneksi dengannya, bahkan ia juga menghubungkan generasi sebelumnya dengan generasi setelahnya, juga antara ulama pribumi dan ulama pada tanggal 20 Jumadil Awal 1286 H/ 20 April 1870 M dan wafat Ahad 20 Rajab 1388 H/ 13 Oktober 1968 M dan dimakamkan di Komplek Masjid Kwitang. Ayahnya, Habib Abdurrahman wafat pada tahun 1881 M dan dimakamkan di Cikini, belakang Taman Ismail Habib Abdullah bin Muhammad bin Husain al-Habsyi, dilahirkan di Pontianak, Kalimantan Barat. Beliau datang dari Hadramaut, bermukim di Pontianak dan mendirikan Kesultanan Hasyimiyah dengan para Sultan dari Klan Algadri. Habib Ali Kwitang nyantri ke Hadramaut Yaman di rubath Habib Abdurrahman bin Alwi al- tahun 1303 H/ 1886 M kembali ke tanah air, beliau juga berguru kepada para alim ulama yang ada di Indonesia saat itu, diantaranya Habib Muhammad bin Thohir al-Haddad Tegal, Habib Muhammad bin Idrus al-Habsy Surabaya, Habib Abdullah bin Muhsin al-Aththas Bogor dan beliau nyantri lagi ke Makkah dan mendapatkan ijazah dari ulama di Makkah, diantaranya Imam Muhammad bin Husain al-Habsyi Mufti Makkah, Syekh Muhammad Said Babsail Pengarang Kitab I’anatuth Tholibin dan di kota Madinah beliau nyantri kepada Habib Ali bin Ali al-Habsyi, Habib Abdullah Jamalullail Syekh Al-Asaadah, Syekh Sulaiman bin Muhammad al-Zabi anak dari pengarang kitab Maulid ke tanah air, Habib Ali Kwitang membuka pengajian tetap di Majelis Taklim Kwitang dan di tempat lainnya di seluruh Indonesia, hingga ke desa-desa yang terpencil di lereng-lereng gunung serta ke Singapura, Malaysia, India, Pakistan, Srilanka dan tahun 1940-an, beliau mendirikan Masjid ar-Riyadh di Kwitang dan di samping masjid tersebut didirikannya sebuah madrasah yang diberi nama Madrasah Unwanul Falah. Sejak tahun 1919 M, beliau mendapat mandat untuk mensyiarkan Maulid Simthud Duror dari gurunya, Habib Muhammad bin Idrus ulama Betawi atau Jakarta yang pernah menjadi muridnya atau pernah belajar di madrasah yang didirikannya, diantaranya KH. Abdullah Syafi’I pendiri Pesantren Assyafi’iyah, KH. Thahir Rohili pendiri Pesantren Atthohiriyah, KH. Muhammad Na’im Cipete, KH. Muhajirin Cililitan dan KemerdekaanPada era pergerakan nasional, seperti guru Sayyid Usman Yahya, Habib Ali Kwitang juga seorang tokoh politik dan pejuang kemerdekaan, yaitu aktif di Partai Syarikat Islam pimpinan HOS Cokroaminoto dan Haji Agus di zaman pendudukan Jepang ia pernah dipenjara bersama Haji Agus Salim. Pada saat pemilu 1955, Habib Ali Kwitang kendati tidak memperlihatkan berpihak pada salah satu partai dan tidak pernah mengemukakan pilihannya pada orang lain tetapi ia lebih dekat dengan Nahdlatul Ulama NU.Ketika NU mengadakan Muktamar di Gedung Olahraga Lapangan Ikada Monas Jakarta, Habib Ali diminta membaca doa. Beliau juga banyak memiliki murid-murid orang NU, termasuk Ketua Umumnya saat itu KH. Idham Chalid yang kerap kali datang ke Ali Kwitang juga sempat menulis beberapa kitab, diantaranya Al-Azhar al-Wardhiyyah fi as-Shuurah an-Nabawiyyah dan Ad-Durar fi ash-Shalawat ala Khair Ali Kwitang tidak sendiri dalam gerakan anti kolonial, ia senantiasa ditemani Habib Ali Bungur dan Habib Salim Jindan. Habib Ali Bungur selalu mengobarkan semangat Jihad melawan penjajah dan selalu mengorbankan semangat anti penjajah dengan membawakan ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits Nabi yang menganjurkan melawan penjajah. Katanya, “Penjajah adalah penindas, kafir dan wajib diperangi”.Pada masa pemberontakan PKI ia selalu mengatakan bahwa “PKI dan Komunis akan lenyap dari bumi Indonesia dan rakyat akan selalu melawan kekuatan atheis. Ini berkah perjuangan para ulama dan auliya yang jasadnya bertebaran di seluruh nusantara”.Ia mendukung terbentuknya Negara Indonesia yang Bersatu, utuh serta berdaulat, tidak segan-segan menegur para pejabat yang mendatanginya dan selalu menyampaikan agar jurang antara pemimpin da rakyat dihilangkan dan rakyat mesti dicintai”.Sumber Masterpiece Islam Nusantara, sanad dan jejaring ulama-santri 1830-1945 – Zainul Milal Bizawie
home presiden soekarno Dunia Islam Jum'at, 13 Agustus 2021 - 0500 WIB Presiden RI pertama Ir Soekarno dan Habib Ali Al-Habsyi Kwitang, Jakarta adalah dua tokoh yang punya andil besar memperjuangkan Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945. Dunia Islam Kamis, 12 Agustus 2021 - 1825 WIB Tak berlebihan kiranya jika kita mengagumi sosok Ir Soekarno. Kedekatannya dengan Habib Ali Al-Habsyi Kwitang menjadi berkah tersendiri bagi beliau dan juga bangsa Indonesia. Dunia Islam Sabtu, 03 Juni 2023 - 1900 WIB Presiden Joko Widodo berpesan kepada petugas haji Indonesia agar bekerja secara profesional dan ikhlas dalam membantu jemaah. Para petugas haji diingatkan agar tidak salah niat. Dunia Islam Selasa, 10 Agustus 2021 - 1137 WIB Kisah makam Imam Bukhari melibatkan nama Presiden Pertama Indonesia, Sukarno. Kisahnya diceritakan dalam buku Dunia dalam Genggaman Bung Karno. Hanya saja, banyak yang meragukan kebenaran kisah tersebut. Dunia Islam Jum'at, 07 Mei 2021 - 1808 WIB Hanya dalam hitungan akan berpisah dengan bulan suci Ramadhan 1422 H. Momen 10 hari terakhir memiliki keutamaan yang sangat besar untuk mengoptimalkan ibadah. Dunia Islam Rabu, 11 Agustus 2021 - 1427 WIB Dalam sejarah dunia Islam, Mustafa Kemal Ataturk terkenal bukan karena posisinya sebagai presiden pertama Turki, melainkan sosok kontroversial dan tokoh sekuler yang menghilangkan syariat dan syiar Islam di Turki. Dunia Islam Senin, 12 April 2021 - 1813 WIB Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi mengatakan bahwa Wakil Presiden Maruf Amin menaruh perhatian terhadap pelaksanaan ibadah di Bulan Ramadhan kali ini. Dunia Islam Rabu, 12 Oktober 2022 - 1515 WIB Presiden Joko Widodo Jokowi membuka Musabaqah Tilawatil Quran MTQ Nasional XXIX 2022 yang digelar di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Dunia Islam Sabtu, 03 Juni 2023 - 1755 WIB Presiden Joko Widodo Jokowi meminta jemaah haji menjalankan ibadah di Tanah Suci dengan baik. Sebab tidak semua memiliki kesempatan untuk beribadah haji. Dunia Islam Kamis, 11 Mei 2023 - 1708 WIB Masjid Agung Sheikh Zayed di Abu Dhabi sungguh megah. Bukan hanya penduduk setempat yang terpikat oleh kemegahannya. Wisatawan asing pun terpana. Dunia Islam Kamis, 14 Oktober 2021 - 1621 WIB Membaca Al-Quran dengan fasih bagi kalangan biasa, mungkin sudah biasa. Tetapi jika yang membacanya adalah seorang presiden tentu menjadi luar biasa. Berikut presiden yang fasih membaca Al-Quran. Dunia Islam Jum'at, 11 Maret 2022 - 1323 WIB Lokasi makam Imam Bukhari berhasil ditemukan lagi meski dalam keadaan terlantar. Untuk menyambut dan menyenangkan hati Sukarno, makam perawi hadis terkemuka itu direnovasi. Dunia Islam Minggu, 13 Maret 2022 - 0331 WIB Ada Masjid Sukarno di Rusia, tepatnya di Sankt Peterburg, kota kedua terbesar di negeri Beruang Merah itu. Kini, pemerintah setempat menyiapkan Rp4,9 miliar untuk merestorisasi masjid tersebut. Dunia Islam Rabu, 09 Juni 2021 - 0500 WIB Ada yang yang berpendapat pemberian nama itu sebenarnya merujuk pada hadis Nabi. Kita semua akan dipanggil sesuai dengan namanya, maka berilah nama yang baik. Nama-nama yang islami. Hikmah Senin, 18 November 2019 - 2213 WIB Dalam sebuah kunjungan terjadilah diskusi menarik antara Prof DR H Kadirun Yahya, Msc &ndashseorang angkatan 1945, ahli sufi, ahli fisika dan metafisika dan pernah sebagai Rektor Universitas Panca Budi, Medan&ndash dengan Presiden pertama Soekarno. Dunia Islam Rabu, 13 April 2022 - 1802 WIB Presiden DMDI Tun Sri Setia DR H Mohd Ali bin Mohd Rustam mengukuhkan jabatan Wakil Presiden DMDI kepada mantan Wakapolri Komjen Pol Purn Dr HC H Syafruddin di Melaka, Rabu 13/4/2022. Dunia Islam Senin, 20 Desember 2021 - 1108 WIB Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siroj mendukung penuh program Wakaf Gotong Royong pendirian masjid Indonesia di London. Kiai Said mengaku akan segera berkoordinasi dengan Presiden Jokowi, Wakil Presiden KH. Maruf Amin dan Menteri Luar Negeri Menlu Retno L Marsudi. Dunia Islam Selasa, 20 April 2021 - 1928 WIB Langgar Gipo di Kota Surabaya dulu sering dijadikan sebagai tempat pertemuan para tokoh nasional seperti HOS Tjokroaminoto dan Ir Soekarno bersama tokoh NU. Tausiyah Rabu, 01 April 2020 - 0515 WIB Dai lulusan Hadramaut Yaman, Syeikh Fikri Thoriq mengingatkan agar umat Islam tidak saling menyalahkan dan tidak berputus asa dari rahmat Allah Taala. Tausiyah Rabu, 01 April 2020 - 1446 WIB Produk-produk ijtihad Fiqih dan fatwa yang memberi banyak kelonggaran dan keringanan beribadah banyak kita dapatkan di masa Pandemi Covid 19 ini.
JAKARTA- Presiden Pertama Indonesia, Ir. Soekarno disebut pernah bersembunyi di Masjid Al-Riyadh Kwitang bersama Habib Ali. Terutama saat zaman penjajahan Belanda. Masjid Al-Riyadh tercatat sebagai nadi pergerakan dakwah di tanah batavia. Tokoh nasional seperti Asyari, KH Ahmad Dahlan, dan Presiden Soekarno pernah singgah di masjid yang didirikan olehHabib Ali Al Habsyi. Habib Ali disebut pernah membantu Bung Karno untuk bersembunyi. "Menurut kisah, berbulan-bulan Bung Karno di sini. Sebagai persembunyian dari Belanda," ujarseorang pengurus masjid kepada Tribun Network. Menurut informasi yang dihimpun, Bung Karno sempat 'nyantri' dengan Habib Ali atas usulan M. HusniThamrin. Bedug di Masjid Jami Al Riyadh, Kwitang, Jakarta Pusat, Selasa 19/5/2020. Masjid Jami Al Riyadh Kwitang didirikan oleh Habib Ali bin Abdurrahman Al Habsyi pada tahun 1887. Tribunnews/Jeprima Tribunnews/Jeprima Tujuannya untuk menghindari ancaman Jepang dan Belanda. Pada saat itu Habib Ali dihormatioleh penjajah. "Habib Ali juga berperan sebagai teman berbincang Bung Karno," tuturnya. Dalam buku Sumur yang tak Pernah Kering disebutkan salah satu ulama yang berperan penting dalampenyebaran Islam di Betawi adalah Habib Ali Alhabsyi 1870-1968 di Kwitang. Selama hidupnya, Habib Ali kerap berdakwah di tengah ribuan orang yang haus akan spiritual. Beliauadalah pendiri dan pimpinan pertama Majelis Taklim Habib Ali Alhabsyi. Habib Ali banyak memberikan sumbangan pemikiran bagi kemajuan umat, bangsa, dan negara. Diatampil sebagai cendekiawan yang tidak hanya dikenal di Indonesia, tapi juga di mancanegara. Sumur Tak Pernah Kering Seorang pengurus bercerita, Habib Ali, membuat sumur di area masjid. Sumur dibuat oleh Habib Aliguna sebagai air bersuci atau berwudu. Sumur dipercaya berisi 'air syifa' yang berarti dapat menyembuhkan suatu penyakit. "Tapi begini, air syifa ini sebagai perantara saja. Selebihnya wajib meminta sama Allah. Karena pesanHabib Ali harus berdoa hanya kepada Allah. Air syifa cuma perantara ya," ucapnya.
SEJUMLAH masjid bersejarah di Jakarta kerap dikunjungi ribuan umat Islam dari penjuru Indonesia, tak terkecuali Masjid Al Riyadh yang biasa disebut Masjid Kwitang yang berada di Jalan Kembang IV, Kwitang, Jakarta Pusat. Tak hanya beribadah, ribuan umat Islam ini juga melakukan ziarah ke makam Habib Ali Bin Abdurachman Bin Abdullah Al penuturan Ketua Dewan Kemakmuran DKM Masjid Kwitang, Nurdin Abdurahman, keberadaan Masjid Kwitang tak lepas dari perjuangan dakwah Habib Ali di Jakarta. Berawal hanya berupa surau dengan desain rumah panggung, kini Masjid Kwitang menjadi bangunan masjid dua lantai yang berdiri di atas lahan seluas meter persegi."Jadi setelah Habib Ali menuntut ilmu di Hadralmaut, Yaman Selatan, beliau sempat berguru dengan Mufti Betawi yakni Habib Usman Bin Yahya. Ia pun membuat madrasah pertama di Jakarta dengan nama Madrasah Jamiatul Khair di Masjid Al Makmur Tanah Abang Jakarta," ujar Nurdin ketika ditemui Sindonews, beberapa waktu mendirikan madrasah, murid Habib Ali terus bertambah. Lama kelamaan, ia berpikir membawa muridnya belajar di kediamannya di Jalan Kramat Dua, Kwitang, Jakarta Pusat. Hal inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya Islamic Center Indonesia."Setiap hari muridnya terus bertambah. Bahkan beliau hanya menyisakan sedikit bagian rumahnya untuk keluarganya. Hampir 3/4 rumahnya digunakan untuk tempat belajar agama atau majelis taklim," bertambahnya murid, sekitar tahun 1938 masehi, Habib Ali membangun surau sederhana dengan bentuk seperti rumah panggung. Bangunan musala itu dinamai Al Makmur karena Habib Ali terinspirasi dari nama Masjid Al Makmur yang berada di Tanah pada saat itu, Habib Ali memiliki majelis Taklim Unwanul Falah di Jalan Kemenangan dan masyarakat muslim sekitar Kwitang juga punya tempat ibadah baru bernama Masjid Al Makmur. "Tidak lama berdiri, Al Makmur mengalami musibah kebakaran," waktu lama bagi Habib Ali untuk membangun kembali masjid yang sudah rata dengan tanah itu. Dengan susah payah, akhirnya Masjid tersebut kembali berdiri dan diresmikan oleh Presiden pertama RI, Soekarno."Masjid ini diresmikan oleh Presiden Soekarno dan diubah namanya menjadi Khuwatul Ummah artinya kekuatan umat. Karena situasinya pada saat itu bangsa kita lagi menjaga kemerdekaan," Khuwatul Ummah yang disematkan pada Masjid yang berada di Jalan Kembang IV itu pun tidak bertahan lama. Habib Ali mendapatkan perintah dari gurunya di Hadralmaut untuk mengubah nama. "Belum jelas diketahui apa alasan perubahan nama tersebut," Masjid Khuwatul Ummah diubah menjadi Masjid Al Riyadh. Al Riyadh sendiri memiliki arti Taman. Secara harfiah, Al Riyadh berarti Taman Surga. "Taman Surga yang dimaksud di sini adalah masjid," menjelaskan, Masjid Al Riyadh hanya ada tiga di dunia. Pertama, ada di Hadralmaut, Yaman Selatan. "Dua ada di Indonesia di Kwitang sama di Kota Solo tepatnya di Pasar Kliwon," kini Masjid Jami Al Riyadh masih terus digunakan sebagai tempat ibadah umat muslim sekaligus sebagai tempat menimba ilmu Agama Islam. Selain dari warga sekitar, jamaah masjid ini juga berasal dari seluruh Indonesia bahkan hingga ke mancanegara.ysw
habib ali kwitang dan soekarno